Abdul Rahim Siregar, Anggota DPRD Sumut Temui Pendemo Massa Buruh (Sumber: Tangkapan Layar MEDANKU TV)
UPTUAL–Seratusan massa dari kelompok berbeda, yakni buruh dan mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung DPRD Sumut, Kamis (28/8) secara bergantian.
Kelompok pertama berasal dari serikat buruh dengan salah satu tuntutan mereka mendesak pemerintah menghapuskan outsourcing (tenaga alih daya) dan menolak upah murah.
Sambil membawa sejumlah spanduk, massa aksi yang tergabung dalam Exco Partai Buruh, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Federasi Serikat Buruh Perhatian Indonesia (FSBPI), Aliansi Buruh Sumatera Utara, juga menuntut agar kesejahteraan mereka diperhatikan.
Aksi demo di DPRD Sumut juga bersamaan digelar di daerah lain di Indonesia secara serentak, sebagai bagian dari aksi nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan buruh.
Presiden Prabowo Subianto berjanji untuk menghapus outsourcing namun belum juga terealisasikan, dan menyampaikan tiga bulan lebih Menteri Tenaga Kerja dan DPR RI belum menindaklanjuti persoalan tersebut.
Ketua Partai Buruh Sumatera Utara, Willy Agus Utomo, mengatakan aksi awalnya direncanakan berlangsung di tiga titik yaitu Polda Sumut, Kantor Gubernur Sumut, dan DPRD Sumut.
Namun, setelah dilakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan Pemprov Sumut, aksi difokuskan hanya di Kantor DPRD Sumut.
Usai berorasi, sejumlah perwakilan aksi bertemu dengan anggota DPRD Sumut, ada terdapat 15 poin tuntutan yang diberikan perwakilan buruh kepada Abdul Rahim Siregar ia berjanji akan menyahuti dan menindaklanjuti aspirasi para buruh, termasuk akan memanggil perusahaan yang tidak melaksanakan aturan buruh. Abdul Rahim Siregar juga mengapresiasi aksi yang dilakukan oleh para buruh dan tani dalam menyuarakan persoalan-persoalan upah, kesejahteraan yang memang harus segera diperbaiki.
Usai diterima Abdul Rahim, para peserta aksi meninggalkan gedung dewan dengan tertib dengan penjagaan ketat aparat kepolisian. ()
Kelompok pertama berasal dari serikat buruh dengan salah satu tuntutan mereka mendesak pemerintah menghapuskan outsourcing (tenaga alih daya) dan menolak upah murah.
Sambil membawa sejumlah spanduk, massa aksi yang tergabung dalam Exco Partai Buruh, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Federasi Serikat Buruh Perhatian Indonesia (FSBPI), Aliansi Buruh Sumatera Utara, juga menuntut agar kesejahteraan mereka diperhatikan.
Aksi demo di DPRD Sumut juga bersamaan digelar di daerah lain di Indonesia secara serentak, sebagai bagian dari aksi nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan buruh.
Presiden Prabowo Subianto berjanji untuk menghapus outsourcing namun belum juga terealisasikan, dan menyampaikan tiga bulan lebih Menteri Tenaga Kerja dan DPR RI belum menindaklanjuti persoalan tersebut.
Ketua Partai Buruh Sumatera Utara, Willy Agus Utomo, mengatakan aksi awalnya direncanakan berlangsung di tiga titik yaitu Polda Sumut, Kantor Gubernur Sumut, dan DPRD Sumut.
Namun, setelah dilakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan Pemprov Sumut, aksi difokuskan hanya di Kantor DPRD Sumut.
Usai berorasi, sejumlah perwakilan aksi bertemu dengan anggota DPRD Sumut, ada terdapat 15 poin tuntutan yang diberikan perwakilan buruh kepada Abdul Rahim Siregar ia berjanji akan menyahuti dan menindaklanjuti aspirasi para buruh, termasuk akan memanggil perusahaan yang tidak melaksanakan aturan buruh. Abdul Rahim Siregar juga mengapresiasi aksi yang dilakukan oleh para buruh dan tani dalam menyuarakan persoalan-persoalan upah, kesejahteraan yang memang harus segera diperbaiki.
Usai diterima Abdul Rahim, para peserta aksi meninggalkan gedung dewan dengan tertib dengan penjagaan ketat aparat kepolisian. ()
Tags:
News