HIMAPA Aceh Gelar Aksi Damai Menuntut Pelanggaran HAM di Papua

Foto Aksi Damai HIMAPA Aceh di depan DPRA (Sumber: Thonce Majefat)

UPTUAL–Himpunan Mahasiswa Papua Aceh menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh pada Selasa, 27 Mei 2025. Massa aksi yang terdiri dari mahasiswa Papua dari Universitas yang ada di Aceh ini menyuarakan tentang berbagai persoalan yang terjadi di tanah Papua, khususnya permasalahan pelanggaran HAM.

Haskin Alimdam selaku Korlap Aksi ini berharap Dewan Perwakilan Rakyat Aceh harus meneruskan tuntutan-tuntutan aliansi mahasiswa dan masyarakat papua se-Aceh kepada Presiden RI dan Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia. 

Salah satu dari poin tuntutan massa aksi adalah untuk menghentikan operasi militer di seluruh wilayah Papua, khususnya di Intan Jaya, Puncak Ilaga, Nduga, Dogiai, Deyai, Paniai, Yahukimo, Pengunugan Bintang, Maybrat, Tambrauw, dan Merauke. TNI dan Polri harus menarik pasukan mereka dari wilayah adat orang Asli Papua (OAP).

Poin lain yang harus segera dilakukan adalah menhentikan pembangunan pos-pos militer di sekitar fasilitas publik seperti sekolah, gereja, dan puskesmas, karena ini adalah cara untuk memulai rekonsilasi dan rehabilitasi yang dibutuhkan segera oleh rakyat papua.

Seperti rakyat papua, aceh mengalami hal yang sama dengan proses penanganan pelangaran hak asasi manusia. Pemerintah masih mengangap sebatas mengakui pelangaran, namun engan menyeret ke meja hijau.u

Seperti rakyat aceh dulu, rakyat Papua saat ini juga mengalami penghinaan dari pemerintah Indonesia. Diperlakukan secara tidak adil dan tidak dihormati martabat mereka. Pemerintah hanya ingin menyedot habis sumber daya alam, di hutan dan di dalam tanah Papua tanpa memikirkan perasaan rakyat papua yang ingin hidup dalam tradisi mereka. 

Apa yang disuarakan oleh mahasiswa Papua di Aceh adalah suara Mahasiswa Papua di Aceh dan suara sebagian besar rakyat kecil di seluruh Indonesia. Suara rakyat yang dihina akal sehat dan martabat mereka. Suara rakyat yang dirampas kekayaan dan harga dirinya. Paling menyakitkannya lagi, itu dilakukan oleh mereka yang mengaku saudara sebangsa.

Sementara itu, Perwakilan DPR Aceh, Sukmawati menerima dokumen tuntutan dan aspirasi mahasiswa Papua di Aceh. Ia menyebut akan meneruskan tuntutan tersebut.  “Aspirasi ini kamu terima dan akan kami tindaklanjuti,” pungkas Sukmawati.

Aksi ini berlangsung damai dengan pengawalan ketat pihak kepolisian dari Polresta Banda Aceh. ()
Uptual

UPTUAL adalah portal berita online yang Update Berita Faktual secara berkala

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Terkini