Foto Bersama Nobar dan Diskusi (Sumber: Dokumentasi)
Uptual - Aceh Documentary mengadakan kegiatan nobar (nonton bersama) dan diskusi film Wisisi Nit Meke dan Hukum yang Tra Jelas di Tanah Papua yang berlangsung di Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah 1, Banda Aceh pada hari Sabtu, 08 Februari 2025. Sesi diskusi dan tanya jawab diisi oleh para narasumber antara lain bapak Azhari Aiyub yang merupakan penulis senior, dilanjuti oleh Max wayeni sebagai plt. Ketua Papuan Voice. Ada juga Bernard koten sebagai film maker Papuan Voice, serta Thonce Majefat selaku demisioner Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Papua Aceh.
Poin-poin yang dibicarakan pada diskusi ini adalah tentang perkembangan Wisisi. Potret perkembangan Wisisi, musik elektronik dari wilayah pegunungan tengah yang saat ini menjadi identitas baru bagi masyarakat Papua. Sebuah pertemuan antara teknologi modern dengan musik tradisi. Nikolas, Asep, dan pemuda lainnya menggubah Wisisi dan Pesek menjadi sebuah sajian musik elektronik populer dengan goyang Aster yang mengguncang. Wisisi lebih dikenal salah satunya di daerah lembah Baliem atau suku Dani biasanya Wisisi dibawakan dalam acara adat, acara nikah ataupun acara di gereja. Nikolaus dan kawan-kawannya menginisiasikan untuk kolaborasi wisisi ini dalam instrument yang lebih baik untuk membangun semangat persatuan karena wisisi itu bersifat massal baik dalam kaum tua, muda bahkan juga anak-anak. Hal ini dilakukan dengan harapan agar adat dan kebudayaan ini tidak punah.
Film ini juga menyoroti ketidakadilan yang dialami oleh masyarakat Papua setelah insiden rasisme di Surabaya pada Agustus 2019. Dampak dari insiden ini memicu protes di seluruh Tanah Papua, yang berujung pada kerusuhan dan korban jiwa. Film ini menggambarkan bagaimana hukum di Indonesia diterapkan secara tidak adil di Tanah Papua, dengan korban rasisme yang menerima hukuman lebih berat daripada pelaku rasisme itu sendiri.
Dari pemutaran film dan diskusi ini diharapkan melalui sinema, kita dapat menjembatani jarak, membangun dialog, dan menumbuhkan empati antar sesama. (KF)
Tags:
News
